Aspek keamanan informasi adalah
aspek-aspek yang dilingkupi dan melingkupi kemanan informasi dalam sebuah
sistem informasi. Ada 6 aspek keamanan menurut Garfinkel, diantaranya:
1)
Privacy / Confidentiality: yaitu menjaga informasi dari orang yang tidak berhak
mengakses. Untuk privacy contohnya username atau password. Sedangkan,
confidentiality contohnya No.KTP, alamat, dan sebagainya.
2) Integrity:
yaitu informasi tidak boleh dirubah tanpa seizin pemilik informasi, misalnya
buruknya transmisi data.
3)
Authentification: yaitu metode untuk mengatakan bahwa informasi benar-benar
asli atau orang yang mengakses atau memberikan informasi bahwa benar-benar
orang yang dimaksud. Pada authentification ada verifikasi dan validasi.
Verifikasi adalah pembuktian kebenaran. Validasi adalah pengecekan keabsahan
suatu otorisasi.
4)
Availability: yaitu berhubungan dengan ketersediaan informasi yang dibutuhkan.
5)
Acces Control: yaitu cara pengaturan akses kepada informasi.
6)
Non Repudiation: yaitu menjaga agar orang tidak dapat menyangkal telah
melakukan transaksi. Contohnya pada online shop, pembeli memesan baju dengan
warna biru kepada penjual. Setelah baju biru tersebut dikirim kepada pembeli,
ia tidak mau menerima dan menyangkal dengan mengatakan ia memesan baju berwarna
putih. Penjual bisa menunjukan data-data yang pembeli pesan sebelumnya, karena
disitu tertera ia memesan baju berwarna biru bukan putih.
Berkaitan dengan aspek keamanan
diatas, menurut W.Stallings ada beberapa ketidakamanan terhadap keamanan sistem
informasi, diantaranya:
1)
Interruption: yaitu perangkat sistem menjadi rusak atau tidak tersedia.
Contohnya seperti sabotase.
2)
Interception: yaitu pihak yang tidak berwenang berhasil mengakses aset atau
informasi. Contonya ialah penyadapan.
3)
Modification: yaitu pihak yang tidak berwenang tidak hanya berhasil mengakses
tapi juga merubah aset atau informasi. Contohnya mengubah isi website dengan
pesan-pesan yang merugikan pemilik website.
4)
Febrication: yaitu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam
sistem. Contohnya, A mengirimkan objek tertentu kepada B tanpa sepengetahuan C.
Dibawah ini ada beberapa jenis
serangan pada sistem keamanan komputer, diantaranya:
1)
Serangan untuk mendapatkan akses
Berusaha untuk mendapatkan akses
ke berbagai sumber daya komputer atau data dan informasi.
Contoh:
- Menebak password. Dapat menggunakan metode brute force atau dictionary.
- Sniffing.
- Spoofing. Menipu pada satu pihak.
- Man in the middle. Menipu kedua belah pihak (adu domba).
2)
Serangan untuk melakukan modifikasi
Setelah mendapatkan akses
kemudian merubah data secara tidak sah.
Contoh:
- Pengubahan nilai mata kuliah.
- Penghapusan data
history di bank.
- Mengubah tampilan
di situs web.
3)
Serangan untuk menghambat penyedia layanan
Menghambat penyedia layanan
dengan cara menggangu jaringan komputer.
Contoh: - Dential of Serfices : Attack (DOS).
- Mail Bomb (Spam).
Sumber: id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar